Powered By Blogger

Rabu, 04 Januari 2012

tugas tafsir pl

Ulangan 8 : 1-18

  1. Konteks

            Kitab Ulangan merupakan amanat Musa kepada bangsa Israel ketika mereka berkemah di dataran Moab sebelah Timur sungai Yordan. Amanat ini diberikan berturut turut pada 1:5; 27:1; 29:1. Kata “Ulangan”  (Deuteronimy) berasal dari dua kata Yunani yang berarti “hukum kedua” dan istilah ini digunakan dalam pengertian sebuah pengulangan hukum yang sebelumnya telah diberikan dalam pentateukh. Tujuan kitab Ulangan adalah menyampaikan suatu ringkasan hukum yang telah diberikan dalam kitab Keluaran dan Imamat demi kepentingan generasi yang telah dibesarkan di padang gurun, supaya mereka dapat dipersiapkan untuk memasuki tanah Kanaan[1].
Secara khusus dalam Ulangan 7-11 merupakan berbagai perintah, janji, dan peringatan praktis.

  1. Genre

Genre dari Ulangan 8:1-18 adalah narasi, mengenai perintah Tuhan kepada bangsa Israel. Tokohnya adalah Musa dan bangsa Israel.

  1. Struktur Teks

    • 8 : 1-10   : Perintah kepada bangsa Israel untuk tetep setia kepada Allah dan untuk selalu bersyukur atas kebaikan-Nya.
    • 8 : 11-18    : mengajarkan bangsa Israel untuk memiliki kerendahan hati





  1. Tafsiran

Dalam pasal ini ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan:

Ayat 1

dalam kesetiaan bangsa Israel mereka boleh memasuki dan menduduki negeri yang dijanjikan Tuhan. Kata negeri dalam bahasa Ibrani  אֶת־הָאָ֔רֶץ berasal dari kataאֶ֔רֶץ 
Obj. def n. f. s : the land (bumi atau tanah yang subur), yang berarti janji Tuhan yang bangsa Israel percayai bahwa mereka pasti memilikinya.
Ayat 3

Tuhan membiarkan umat-Nya mengalami berbagai ujian dan kesulitan di padang gurun supaya mengajar mereka bahwa kehidupan ini bukan terdiri atas yang jasmaniah saja, tetapi bahwa kesejahteraan (baik jasmaniah maupun rohaniah) tergantung pada hubungan seseorang dengan Allah dan ketaatan kepada firman-Nya. Kadang-kadang Tuhan mengizinkan kesulitan di dalam hidup kita sebagai suatu bentuk disiplin seorang ayah supaya melatih kita untuk makin tabah bergantung pada-Nya dan makin bersedia menerima firman-Nya ayat Ul 8:4-5.
Ayat 7
Pada saat Israel memasuki Kanaan, di negeri itu terdapat banyak sungai, mata air, dan danau. Musibah kekeringan yang diderita Israel pada zaman Elia merupakan hukuman Allah (1Raj 17:1-18:46). Bahkan sekarang ini Allah dapat menggunakan bencana kekeringan untuk merendahkan hati umat-Nya dan menjatuhkan hukuman atas orang berdosa (ayat Ul 8:19-20; lih. Ul 11:17).
Ayat  12-14
Pada masa kemakmuran, orang cenderung puas dengan hidup di bumi sebagaimana adanya dan menemukan kenikmatan dalam berkat-berkat materiel. Kemakmuran membuat orang cenderung melupakan Allah dan perintah-perintah-Nya, tidak lagi mencari berkat rohani, dan tidak lagi menangisi dosa dan kejahatan di dalam dunia
ayat   18
Ayat ini menegaskan bahwa Allah kadang-kadang memberkati Israel sebagai tanda atau pengesahan bahwa Ia sedang menggenapi perjanjian-Nya dengan Abraham dan keturunannya. Sayang sekali, sering kekayaan diperoleh dengan cara-cara yang bertentangan dengan prinsip-prinsip dan perbuatan-perbuatan saleh sehingga kekayaan semacam ini tidak bisa dipandang sebagai tanda berkat Allah.
Kesimpulan
Ulangan pasal 8 ini merupakan suatu peringatan akan perbuatan Tuhan selama bangsa Israel melakukan perjalanan di padang gurun. Setiap hal yang terjadi dalam perjalanan itu ada maksud dan tujuannya yaitu supaya bangsa Israel belajar untuk merendahkan diri dan setia kepada perintah Tuhan.




[1] Joseph P,Free & Howard F. Vos Arkeologi dan sejarah Alkitab, Gandum Mas Hal.150

1 komentar: